Pemerintah Dukung Revitalisasi Gerakan Pramuka

Salah satu hasil dari revitalisasi Gerakan Pramuka adalah lairnya Undang-Undang Gerakan Pramuka pada 26 Oktober 2010.” Undang-undang itu mengamanahkan kepada kita agar pendidikan Pramuka bersifat mandiri, non-politis dan menjunjung Bhineka Tunggal Ika,” ujar Presiden RI, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam sambutannya saat membuka Perkemahan Wirakarya (PW) Nasional VII Tahun 2010 di Kawasan Bumi Perkemahan Seulawah Scout Camp, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Selasa (30/11).
Menurut Presiden, UU tersebut dapat membentuk gugus depan (gudep) berbasis komunitas selain sekolah.” Mengingat gerakan Pramuka sangat penting dalam pembinaan generasi muda bangsa, pemerintah memberikan perhatian yang besar dengan mendorong revitalisasi gerakan Pramuka sejak beberapa tahun lalu,” kata SBY yang juga menjabat selaku Ka Mabinas yang didampingi ibu Ani Yudhoyono, Ketua Kwartir Nasional ( Kwarnas) Gerakan Pramuka, Hasrul Azwar, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf , Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Aceh Muhammad Nazar, dan sejumlah undangan lainnya.
Aceh sendiri setelah sebelumnya sempat dilanda bencana Tsunami 26 Desember 2004 dan penandatanganan MoU Damai Helsinski antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) 15 Agustus 2005 lalu, Aceh sudah dinyatakan aman dan terbuka bagi siapa saja terutama para wisatawan nusantara dan mancanegara yang ingin berkunjung. Oleh sebab itu, melalui kegiatan PW Nasional 2010 ini, Kwarda Aceh berupaya mempromosikan Aceh sebagai daerah tujuan wisata.
Selain itu, ka Kwarnas Azrul Azwar mengatakan, Perkemahan Wirakarya selain ajang pertemuan Pramuka penegak-pandega dari seluruh Indonesia dalam bakti masyarakat yang bersifat fisik dan non fisik.” Tema perkemahan wirakarya tingkat nasional tahun 2010 ini adalah “ Bersatu Membangun Bangsa yang Bermartabat”. Kegiatan fisik diantaranya, pembangunan MCK, drainase, pos kamling, dan menara air. Sedangkan bakti non fisik antara lain penyuluhan kesehatan, pembuatan kompos, dan pengolahan sampah. Perkemahan yang berlangsung 30 November hingga 6 Desember diikuti 8000 orang lebih anggota Pramuka utusan seluruh Kwartir Daerah,” ujar Azrul. Sementara, Ka Kwarda Aceh Mohammad Nazar menyatakan, Propinsi ini pantas bagi penegak untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa Pramuka bukan organisasi sia-sia,” kata Nazar.
Gubernur Aceh,Irwandi Yusuf menyatakan pula bahwa semangat kepanduan di Aceh mulai bergairah kembali. Tidaj hanya anggotanya yang bertambah tapi kegiatannya baik di tingkat kabupaten/kota terus meningkat,termasuk tingkat propinsi. “ Sebuah kebanggaan bagi kami, sebab beberapa kali utusan pramuka Aceh diundang untuk menghadiri event internasional. Seperti Desember 2009 sebanyak 28 anggota Pramuka Kwarda Aceh mengikuti Jambore ke- 26 se- Asia Fasifik di Pilipina. Beberapa waktu lalu, Aceh juga megirim Pramuka ke Korea Selatan. Anggota Pramuka Aceh juga terpilih mewakili Indonesia untuk mengikuti kegiatan Boy Scout of America (BSA) National Scout Jamboree di Washington DC, Amerika Serikat, 26 Juli-4 Agustus 2010.” Insya Allah, pada juli tahun depan, sebanyak 18 putra-putri Pramuka Kwarda Aceh mengikuti Jambore Internasional di Swedia,” ujar Irwandi.