Selama 5 hari (18-22/10) dalam rangka Dies Natalis Universitas Padjadjaran (Unpad) ke -53 mengadakan gelaran Pekan Ilmiah Unpad ke-3 2010 dan dibuka langsung oleh Rektor Unpad Prof. Ganjar Kurnia di Aula Serbaguna Unpad, Jl. Dipatiukur Bandung, Senin (18/10). ”Kegiatan pekan ilmiah ini sudah ke tiga kalinya dilaksanakan setiap digelarnya dies natalis dan intinya selain memperkenalkan setiap karya ilmiah masing-masing fakultas juga sekaligus memberikan konsep Unpad dalam rangka pengabdiannya kepada masyarakat,” ujar Ganjar yang mengharapkan kepada masyarakat agar lebih memahami dan mau peduli terhadap kondisi pulau-pulau terluar di Indonesia dan perbatasan negara melalui berbagai foto ekspedisi pulau-pulau terdepan Indonesia.
Terkait upaya mempertahankan dan mengamankan keberadaan pulau-pulau terluar dan perbatasan negara Indonesia serta turut mengembangkan potensi yang ada di setiap wilayah tersebut, Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA., selaku Direktur Jendral Potensi Pertahanan Kementrian Pertahanan RI dalam Kuliah Umumnya mengatakan, dengan luas perairan sekitar 5,9 juta km2 dan pulau-pulau yang tersebar sekitar 17.504 pulau besar dan kecil serta memiliki wilayah kedaulatan yang berbatasan dengan sepuluh negara tetangga lainnya seperti India, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Papua Nugini, Pulau Timor leste, dan Australia saat ini idealnya wilayah perbatasan merupakan beranda depan karena berfungsi sebagai wilayah keterpengaruhan. Oleh karena itu, memerlukan strategi khusus untuk menanganinya termasuk dari ancaman militer maupun non militer,” Diperlukan sinergitas antar sektor serta koordinasi lintas sektoral dengan mengefektifkan keberadaan badan-badan koordinasi lintas sektoral seperti Badan Koordinasi keamanan Laut (Bakorkamla), dan badan nasional pengelola perbatasan (BNPP), atau yang dilakukan kementrian pendidikan nasional yang mendirikan SMK RSBI dan pembangunan KTM bekerjasama dengan kementrian tenaga kerja dan transmigrasi,” jelas Budi yang mewakili Menhan RI, Prof. Ir. Purnomo Yus Giantoro.
Acara yang dihadiri pula oleh unsur TNI-Polri, Muspida Jabar dan Kota Bandung serta sejumlah undangan lainnya dilanjutkan dengan pemberian cindramata antara kedua belah pihak Unpad dan Kementrian Pertahanan RI dan kunjungan ke setiap stand pameran produk unggulan fakultas.
Terkait upaya mempertahankan dan mengamankan keberadaan pulau-pulau terluar dan perbatasan negara Indonesia serta turut mengembangkan potensi yang ada di setiap wilayah tersebut, Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA., selaku Direktur Jendral Potensi Pertahanan Kementrian Pertahanan RI dalam Kuliah Umumnya mengatakan, dengan luas perairan sekitar 5,9 juta km2 dan pulau-pulau yang tersebar sekitar 17.504 pulau besar dan kecil serta memiliki wilayah kedaulatan yang berbatasan dengan sepuluh negara tetangga lainnya seperti India, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Papua Nugini, Pulau Timor leste, dan Australia saat ini idealnya wilayah perbatasan merupakan beranda depan karena berfungsi sebagai wilayah keterpengaruhan. Oleh karena itu, memerlukan strategi khusus untuk menanganinya termasuk dari ancaman militer maupun non militer,” Diperlukan sinergitas antar sektor serta koordinasi lintas sektoral dengan mengefektifkan keberadaan badan-badan koordinasi lintas sektoral seperti Badan Koordinasi keamanan Laut (Bakorkamla), dan badan nasional pengelola perbatasan (BNPP), atau yang dilakukan kementrian pendidikan nasional yang mendirikan SMK RSBI dan pembangunan KTM bekerjasama dengan kementrian tenaga kerja dan transmigrasi,” jelas Budi yang mewakili Menhan RI, Prof. Ir. Purnomo Yus Giantoro.
Acara yang dihadiri pula oleh unsur TNI-Polri, Muspida Jabar dan Kota Bandung serta sejumlah undangan lainnya dilanjutkan dengan pemberian cindramata antara kedua belah pihak Unpad dan Kementrian Pertahanan RI dan kunjungan ke setiap stand pameran produk unggulan fakultas.