Tiga komponen public relation sedemikian pentingnya dalam pencitraan Gerakan Pramuka. Ketiga komponen pencitraan itu adalah image, integritas, dan infrastuktur. Pecuma saja tim humas "kowar-kowar" mengkomunikasikan nilai-nilai baiknya pramuka kepada khalayak. Akan sia-sia saja, kita "obral" janji kerja sama dengan pihak lain untuk meningkatkan citra pramuka di mata external stakeholder. Dan yang pasti, semakin rendahnya citra pramuka, jika berkali-kali kita mengecewakan pihak lain.
Image, memang komponen penting dalam pencitraan suatu komunitas atau lembaga. Tapi percayalah, image bisa membaik jika ditopang integritas yang kuat. Integritas pramuka yang dipercayai sebagai suatu orgaisasi yang kokoh mudah-mudahan tidak tertukar dengan pandangan bahwa pramuka adalah organisasi yang rapuh. Kenyataannya, pramuka-pramuka atau orang yang pernah dibesarkan pramuka berperan aktif dan berkontribusi di masyarakat. Namun, peran itu tidak banyak yang tahu. Kira-kira keluhan itulah yang saya dengar dengar dari utusan kwartir daeran se-Indonesia di ruang kursus Humas di Pusdiknas Pramuka, kemarin (Selasa, 14/10).
Masih banyak lho, orang yang masih percaya bahwa pramuka membina generasi muda untuk yakin bahwa bangsa ini bermasa depan cerah. Masih banyak pula orang yang percaya bahwa pramuka akan mampu mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia untuk menjadi generasi yang membentengi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Saya juga masih percaya bahwa pramuka mampu melatih mandiri dan peduli pada sesama. Tapi, berapa lama lagi jumlah orang yang percaya pada pramuka akan bertahan. Atau, jangan-jangan jumlah itu akan terus menyusut dan berbalik meremehkannya.
Saya dan ke-50 teman sekelas saya di Kursus Humas Gerakan Pramuka di Pusdiklat Nasional Gerakan Pramuka biasa-biasa menanggapi komentar ini. Karena saat ini, memang benar citra pramuka sedemikian rendahnya meski belum mencapai level buruk. Citra pramuka masih baik tapi levelnya rendah. Rendahnya level cirtra itu diakibatkan oleh tidak terpublikasikannya kegiatan positif.
Ada satu komponen lagi yang cukup penting untuk meningkatkan citra Gerakan Pramuka. Infrastruktur adalah bagian tidak terpisahkan untuk menunjang image dan integritas itu.
Benny/Roni/kotapramuka.com
Image, memang komponen penting dalam pencitraan suatu komunitas atau lembaga. Tapi percayalah, image bisa membaik jika ditopang integritas yang kuat. Integritas pramuka yang dipercayai sebagai suatu orgaisasi yang kokoh mudah-mudahan tidak tertukar dengan pandangan bahwa pramuka adalah organisasi yang rapuh. Kenyataannya, pramuka-pramuka atau orang yang pernah dibesarkan pramuka berperan aktif dan berkontribusi di masyarakat. Namun, peran itu tidak banyak yang tahu. Kira-kira keluhan itulah yang saya dengar dengar dari utusan kwartir daeran se-Indonesia di ruang kursus Humas di Pusdiknas Pramuka, kemarin (Selasa, 14/10).
Masih banyak lho, orang yang masih percaya bahwa pramuka membina generasi muda untuk yakin bahwa bangsa ini bermasa depan cerah. Masih banyak pula orang yang percaya bahwa pramuka akan mampu mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia untuk menjadi generasi yang membentengi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Saya juga masih percaya bahwa pramuka mampu melatih mandiri dan peduli pada sesama. Tapi, berapa lama lagi jumlah orang yang percaya pada pramuka akan bertahan. Atau, jangan-jangan jumlah itu akan terus menyusut dan berbalik meremehkannya.
Saya dan ke-50 teman sekelas saya di Kursus Humas Gerakan Pramuka di Pusdiklat Nasional Gerakan Pramuka biasa-biasa menanggapi komentar ini. Karena saat ini, memang benar citra pramuka sedemikian rendahnya meski belum mencapai level buruk. Citra pramuka masih baik tapi levelnya rendah. Rendahnya level cirtra itu diakibatkan oleh tidak terpublikasikannya kegiatan positif.
Ada satu komponen lagi yang cukup penting untuk meningkatkan citra Gerakan Pramuka. Infrastruktur adalah bagian tidak terpisahkan untuk menunjang image dan integritas itu.
Benny/Roni/kotapramuka.com