Fungsi Museum Kini Selangkah Lebih Maju


Saat ini pemerintah pusat maupun daerah bekerjasama dengan pihak pengelola museum di Indonesia terus berupaya memperbaharui berbagai fasilitas layanan kunjungan museum yang tujuannya untuk lebih meningkatkan daya minat masyarakat terutama bagi palajar dan mahasiswa saat berkunjung secara lebih menarik dan informatif. Seperti halnya yang telah dilaksanakan oleh Museum Konfrensi Asia-Afrika dengan menyajikan beragam fasilitas tambahan diantaranya ruang pamer perpustakaan, sarana multi media, ruang seminar dan lain sebagainya.” Di museum Asia-Afrika sendiri dijelaskan mengenai sejarah konfrensi Asia-Afrika dan pengetahuan mengenai keberadaan gedung-gedung tua bersejarah zaman Belanda khususnya di kota Bandung dan untuk museum Asia-Afrika ini fasilitasnya sudah memadai semoga kedepannya dapat lebih baik lagi promosi berbagai kegiatannya agar lebih banyak lagi pengunjung yang datang,” ungkap Nurul, salah satu dari lima orang siswa SMK I Wastukencana Bandung saat ditemui kotapramuka.com disela-sela kunjungan wisata mereka ke museum Asia-Afrika,kamis (21/1).
Hal senada diungkapkan Tiara Delia Mahasiswa jurusan Sikologi angkatan 2008 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang menyatakan bahwa fasilitas yang disajikan oleh museum Asia-Afrika sudah dapat dikatakan banyak perbaikan,” pada saat pertama kali berkunjung ke sini, masih banyak yang belum tertata dengan baik dan setelah saat ini berkunjung untuk ketiga kalinya penataannya lebih lengkap dan lebih rapih. Semoga dengan semakin diperbaharuinya fasilitas museum ini makin banyak pengunjung yang datang dan makin banyak pula kaum muda yang ingin mengenal lebih dekat kota Bandung seperti apa,” ujar Tiara yang juga datang berkunjung bersama sejumlah teman.
Museum Asia-Afrika dengan bertema "Focus On Eastern lesser Sunda Islands" mulai dari tanggal 21 Desember 2009 - 22 Januari 2010 sedang pula mengadakan kegiatan pameran, general lecture, dan pemutaran film serta seminar dalam rangka 50 tahun Provinsi Sunda kecil atau Nusa Tenggara berlalu yang saat ini telah menjelma menjadi Propinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, fungsi dan peran museum menurut kepala Balai Bahasa Bandung, Abdul Khak bahwa setiap kegiatan di museum saat ini cocok sekali untuk kaum muda, dengan begitu mereka akan tahu persis bagaimana para pendahulu bangsa mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan serius dan nilai serta efek yang dibawa dapat memberikan semangat baru bagi kaum muda itu sendiri,” perkembangan pengelolaan museum makin lama makin membaik khususnya di museum Asia-Afrika dan sebagai langkah bersama kami juga dari balai bahasa berencana akan terus mengadakan kerjasama baik yang berskala nasional maupun internasional dengan melibatkan museum sebagai tempat penyelenggaraannya,” ujar Abdul Khak yang juga sedang berkunjung ke museum tersebut bersama rombongan duta Bahasa Jabar.
Benny/Roni/kotapramuka.com