Guna mendukung peningkatan peran serta pemuda dalam rangka pembangunan di Jawa Barat, sejumlah program akan dilaksanakan diantaranya: Pembinaan Mental Spiritual Bagi Pemuda, Jambore Pemuda dan Kemah Bhakti Kesatuan Pemuda, Pelatihan Kewirausahaan, Pertukaran Pemuda Antar Negara dan Antar Provinsi, Kapal Pemuda Nusantara, Pemilihan Pemuda Pelopor serta Seleksi dan Pemusatan Paskibraka.”Untuk tahun 2010, selain kegiatan tersebut, dilaksanakan pula kegiatan Konferensi Pemuda Asia-Afrika, Temu Konsultasi dan Pentas Kreasi Balad Kreatif Pemuda, Pelatihan Kepemimpinan dan Bela Negara Bagi Pemuda serta Dialog Kepemudaan dan melalui upaya tersebut, diharapkan tercipta sosok pemuda yang mampu memberikan solusi dalam mengatasi persoalan-persoalan kehidupan masyarakat, serta tampil sebagai inspirasi dalam membangun kepeloporan, kepemimpinan dan kejuangan, menuju kesejahteraan dan keadilan,” ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Gedung Negara Pakuan, Minggu (24/1).
Jumlah penduduk yang dikategorikan sebagai pemuda mencapai 71 juta jiwa atau sekitar 30,47 % dari total penduduk Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 14,8 juta jiwa ada di Jawa Barat,” Kondisi ini tentunya menjadi modal signifikan untuk mendorong mewujudkan agenda pembangunan daerah dan nasional. Karena, tanpa peran aktif pemuda dalam pembangunan, adalah hal yang mustahil untuk mewujudkan masyarakat madani yang sejahtera dan berkeadilan.Untuk itu di Jawa Barat sendiri, pembangunan kepemudaan diarahkan dengan mengoptimalkan potensi pemuda sebagai social catagory, bukan political catagory. Hal ini kami pandang sangat penting, karena secara filosofis, paradigma pemuda sebagai social catagory dipahami sebagai konsepsi yang memposisikan pemuda sebagai aset sosial atau aset bangsa yang paling strategis,” lanjut Heryawan.
Roni/Kotapramuka.com
Jumlah penduduk yang dikategorikan sebagai pemuda mencapai 71 juta jiwa atau sekitar 30,47 % dari total penduduk Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 14,8 juta jiwa ada di Jawa Barat,” Kondisi ini tentunya menjadi modal signifikan untuk mendorong mewujudkan agenda pembangunan daerah dan nasional. Karena, tanpa peran aktif pemuda dalam pembangunan, adalah hal yang mustahil untuk mewujudkan masyarakat madani yang sejahtera dan berkeadilan.Untuk itu di Jawa Barat sendiri, pembangunan kepemudaan diarahkan dengan mengoptimalkan potensi pemuda sebagai social catagory, bukan political catagory. Hal ini kami pandang sangat penting, karena secara filosofis, paradigma pemuda sebagai social catagory dipahami sebagai konsepsi yang memposisikan pemuda sebagai aset sosial atau aset bangsa yang paling strategis,” lanjut Heryawan.
Roni/Kotapramuka.com